Saturday, January 5, 2008

KILOMETER NOL (16): PEMAKAMAN MANTAN PRESIDEN SOEHARTO

KILOMETER NOL (16):PEMAKAMAN MANTAN PRESIDEN SOEHARTO

Image hosted by Photobucket.com

KILOMETER NOL REPUBLIK INDONESIA, SABANG-NANGGROE ACEH DARUSSALAM



Image hosted by Photobucket.com

DARI SISI SEBELAH KIRI TUGU KILOMETER NOL REPUBLIK INDONESIA TERLIHAT PEMANDANGAN KE ARAH SAMUDERA HINDIA, DARI KEJAUHAN TERLIHAT PULAU BREUEH.



JAKARTA 28 JANUARI 2008


Sambutan Pemakaman Almarhum Jenderal Besar TNI (Purn) Haji Muhammad Soeharto

SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SELAKU INSPEKTUR UPACARA PADA PEMAKAMAN ALMARHUM JENDERAL BESAR TNI (PURN) HAJI MUHAMMAD SOEHARTO


Karanganyar, 28 Januari 2008



Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Hadirin sekalian yang saya muliakan.
Segenap rakyat Indonesia di manapun berada,
Innalillahi wa inna ilaihi rojiuun. Dengan penuh rasa duka yang amat dalam, pada hari ini, kita semua, seluruh rakyat Indonesia berkabung atas wafatnya Jenderal Besar TNI (Purn) Haji Muhammad Soeharto, Presiden Republik Indonesia ke-2. Almarhum telah berpulang ke rahmatullah dengan tenang, pada hari Minggu, tanggal 27 Januari 2008, pukul 13.10 WIB di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta.

Kita telah kehilangan salah seorang putera terbaik bangsa, seorang pejuang setia, prajurit sejati, dan seorang negarawan terhormat.

Kita hadir di sini, di Pemakaman Keluarga Astana Giribangun, Karanganyar, untuk memberikan penghormatan terakhir melalui upacara kenegaraan. Upacara ini kita selenggarakan sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan dari negara dan pemerintah atas jasa, dharma bakti, serta pengabdian almarhum kepada negara dan bangsa semasa hidupnya.

Kita sama-sama mengetahui, almarhum, yang dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 8 Juni 1921, sepanjang hayatnya diabdikan untuk bangsa dan negara. Almarhum telah menapaki perjalanan panjang di dalam karir militer, politik dan pemerintahan. Sejarah mencatat, ketika terjadi Revolusi Fisik pada tahun 1945-1949, Almarhum aktif berjuang mengusir penjajah untuk menegakkan dan mempertahankan kedaulatan bangsa dan negara, yang masih berusia muda. Sejarah juga mencatat sebuah perjuangan yang paling monumental, yaitu ketika Almarhum bersama para pejuang lainnya melakukan “Serangan Umum 1 Maret” Tahun 1949 dan berhasil menduduki kota Yogyakarta. Peristiwa penting itu memberikan bobot dan kekuatan tersendiri pada diplomasi kita, yang berujung pada pengakuan kedaulatan Republik Indonesia.

Pasca revolusi fisik, yaitu pada tahun 1962, ketika bangsa ini tengah memperjuangkan Pembebasan Irian Barat, almarhum kembali memenuhi panggilan negara untuk menunaikan tugas mulia sebagai Panglima Komando Mandala. Sejarahpun telah mengabadikan peristiwa besar ini sebagai paduan dari upaya diplomasi dan militer yang berhasil.

Pada tahun 1965, ketika bangsa kita kembali diuji oleh peristiwa G30-S PKI, almarhum kembali tampil mengemban tugas untuk menyelamatkan keutuhan negara, keutuhan bangsa serta melaksanakan pemulihan keamanan dan ketertiban.

Pada masa pemerintahan almarhum yaitu sejak diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia pada tanggal 27 Maret 1968, Almarhum secara gigih memimpin pembangunan nasional, yang bertumpu pada Trilogi Pembangunan yaitu stabilitas, pertumbuhan dan pemerataan. Sejumlah prestasi dan keberhasilan telah dicapai oleh pemerintahan yang Almarhum pimpin, yang pada hakikatnya mengantarkan bangsa Indonesia setapak demi setapak menjadi bangsa yang makin maju dan makin sejahtera.

Hadirin yang saya muliakan,
Dengan jujur dan hati yang bersih kita patut mengakui begitu banyak jasa yang telah almarhum berikan pada bangsa dan negara. Namun kita juga menyadari bahwa sebagai manusia biasa dan juga layaknya seorang pemimpin, almarhum tentulah tidak luput dari kekhilafan dan kekurangan. Tidak ada manusia, umat hamba Allah yang sempurna di dunia ini. Untuk itu, marilah kita sebagai bangsa yang berjiwa besar, dengan tulus mengucapkan terima kasih serta memberikan penghormatan dan peng-hargaan yang tinggi atas dharma bhakti dan pengabdian almarhum pada bangsa dan negara.

Pada kesempatan yang penting ini, saya juga mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk mendoakan almarhum, semoga di tempatkan di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT sesuai dengan perjuangan, pengorbanan dan amal ibadahnya. Kepada keluarga almarhum yang ditinggalkan, kita mendoakan semoga Allah SWT senantiasa memberikan ketabahan dan kesabaran, serta dapat menerima kepergian almarhum dengan ikhlas dan tawakal.

Akhirnya, dengan memohon ridho Allah SWT, marilah kita lepas kepergian almarhum menghadap Sang Khaliq, dengan tenang. Marilah pula kita panjatkan doa, semoga Allah SWT menerima amal ibadahnya dan mengampuni segala dosa-dosanya. Selamat jalan Bapak Pembangunan, semoga berada dengan tenang di sisi Allah SWT.

Terima kasih
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,


Karanganyar, 28 Januari 2008
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,


DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO




Pemakaman Soeharto

galeri foto
28 Januari 2008
Presiden SBY mengantar jenazah mantan presiden Soeharto, di pemakaman Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (28/1) siang.

galeri foto
28 Januari 2008
Presiden SBY mengantarkan jenazah mantan presiden Soeharto, di pemakaman Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (28/1) siang.

galeri foto
28 Januari 2008
Presiden SBY melakukan penimbanan tanah ke liang lahat, pada pemakaman mantan presiden Soeharto, di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (28/1) siang.


galeri foto
28 Januari 2008
Presiden SBY meletakkan karangan bunga di makam mantan presiden Soeharto, di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (28/1) siang.

galeri foto
28 Januari 2008
Presiden SBY meletakkan karangan bunga di makam mantan presiden Soeharto, di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (28/1) siang.


galeri foto
28 Januari 2008
Presiden SBY menyerahkan bendera Merah Putih kepada Siti Hardiyanti mewakili keluarga, usai pemakaman mantan presiden Soeharto, di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (28/1) siang.


galeri foto
28 Januari 2008
Presiden SBY meletakkan karangan bunga di makam mantan presiden Soeharto, di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (28/1) siang.


galeri foto
28 Januari 2008
Presiden SBY menyerahkan bendera Merah Putih kepada Siti Hardiyanti mewakili keluarga, usai pemakaman mantan presiden Soeharto, di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (28/1) siang.


galeri foto
28 Januari 2008
Presiden SBY sebagai Inspektur Upacara pada pemakaman mantan presiden Soeharto, di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (28/1) siang.
galeri foto
28 Januari 2008
Presiden SBY meletakkan karangan bunga di makam mantan presiden Soeharto, di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (28/1) siang.

galeri foto
28 Januari 2008
Presiden SBY melakukan penimbanan tanah ke liang lahat, pada pemakaman mantan presiden Soeharto, di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (28/1) siang.
galeri foto
28 Januari 2008

Presiden SBY menyerahkan bendera Merah Putih kepada Siti Hardiyanti mewakili keluarga, usai pemakaman mantan presiden Soeharto, di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (28/1) siang.




MANTAN PRESIDEN SOEHARTO DIMAKAMKAN



Keterangan Foto: Presiden SBY meletakkan karangan bunga di makam mantan presiden Soeharto, di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (28/1) siang.




Soeharto, mantan Presiden RI, sudah dimakamkan di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (28/1) siang. Almarhum dimakamkan bersanding dengan Ibu Tien Soeharto yang meninggal 28 April 1996. Presiden SBY bertindak sebagai Inspektur Upacara pada pemakaman Pak Harto yang meninggal Minggu (27/1) pukul 13.10 di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta.

Presiden sebagai Irup dalam sambutannya mengatakan bahwa bangsa Indonesia telah kehilangan salah seorang putera terbaik bangsa , seorang pejuang setia, prajurit sejati, dan seorang negarawan terhormat."Upacara ini kita selenggarakan sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan dari negara dan pemerintah atas jasa , dharma bakti serta pengabdian almarhum kepada negara dan bangsa semasa hidupnya," ujar Presiden.

Soeharto lahir di Desa Kemusuk, Argomulyo, Godean, Yogyakarta, tanggal 8 Juni 1921. Kedua orang tuanya, Kertosoediro dan Sukirah adalah keluarga petani biasa yang hidup sederhana. Alamarhum meninggalkan enam putra-putri, masing-masing Siti Hardijanti Hastuti, Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Harijadi, Hutomo Mandala Putra dan Siti Hutami Endang Adiningsih.





PRESIDEN MELAKUKAN PENIMBUNAN TANAH


galeri foto
Presiden SBY melakukan penimbunan tanah ke liang lahat, pada pemakaman mantan presiden Soeharto, di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (28/1) siang.



HM Soeharto, mantan Presiden RI, dimakamkan di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (28/1) siang. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertindak sebagai Inspektur Upacara. Jenasah almarhum dimakamkan tepat di samping makam Ibu Tien Soeharto.

Upacara pemakaman diawali laporan Komandan Upacara, Kolonel Inf Asep Subarkah, kepada Inspektur Upacara. Selanjutnya Sekretaris Militer, Mayjen TNI Bambang Soetedjo membacakan riwayat hidup almarhum, dan pembacaan Apel Persada oleh Inspektur Upacara, disusul tembakan salvo satu kali mengiringi penurunan jenasah ke liang lahat. Kemudian dilakukan tabur bunga dimulai dari keluarga, sementara Presiden SBY selaku Irup melakukan penimbunan liang lahat, dan terakhir pembacaan doa.

Usai prosesi pemakaman, Irup dalam sambutannya mengatakan bahwa bangsa Indonesia telah kehilangan salah seorang putera terbaik bangsa , seorang pejuang setia, prajurit sejati, dan seorang negarawan terhormat."Kita hadir di sini, di pemakaman keluarga Astana Giri Bangun, Karanganyar ini untuk memberikan penghormatan terakhir melalui upacara kenegaraan. Upacara ini kita selenggarakan sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan dari negara dan pemerintah atas jasa , dharma bakti serta pengabdian almarhum kepada negara dan bangsa semasa hidupnya," ujar Presiden.

Sementara itu, Siti Hardiyanti Rukmana mewakili keluarga menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada semua pihak atas segala perhatian dan bantuannya hingga almarhum dimakamkan. "Kami sadar biar bagaimanapun almarhum H. Mohammad Soeharto adalah manusia biasa yang memiliki kelebihan dan kekurangan, dan tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu harapan kami jika almarhum telah melakukan kebaikan maka kiranya Allah menambahkan kebaikannya, dan apabila pernah berbuat salah maka kiranya Allah mengampuninya. Dan kami juga mohon kiranya bapak-bapak dan ibu-iabu sekalian berkenan memaafkan kesalahan dan kekhilafan almarhum," kata Tutut.

Tampak hadir dalam upacara pemakaman mantan presiden kedua ini, antara lain Wakil Presiden M.jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Kalla, Ketua DPD Ginandjar Kartasasmita, Wakil Ketua DPD Aksa Mahmud, Menteri Kabinet Indonesia Bersatu,Wantimpres, beberapa Duta Besar negara sahabat, para pejabat negara, pimpinan TNI dan Polri, serta Mantan Pangab Jenderal (purn) Wiranto dan mantan Ketua DPR-RI, Akbar Tanjung.




Presiden SBY melakukan penimbanan tanah ke liang lahat, pada pemakaman mantan presiden Soeharto, di  Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (28/1) siang. (foto: anung/presidensby.info)

PRESIDEN Tiba Kembali dari Solo

Setelah menghadiri pemakaman Pak Harto di Astana Giribangun, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara dan rombongan, hari Senin (28/1) pukul 16.30 WIB mendarat kembali di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta.

Sebelumnya, Presiden SBY dan Wakil Presiden Jusuf Kalla seusai menghadiri pemakaman Almarhum Soeharto itu, sempat singgah sejenak di rumah dinas Bupati Karanganyar, Rina Iriani, sambil menunggu anggota rombongan lain belum datang. Beberapa saat kemudian Presiden beserta rombongan meluncur ke Bandara Adi Sumarmo, untuk selanjutnya dengan menggunakan pesawat Boeing 737-500 milik Garuda terbang kembali ke Jakarta.

Beberapa menteri yang mengikuti pemakaman mantan presiden Soeharto antara lain Menko Perekonomian Boediono, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Mensesneg Hatta Rajasa, Seskab Sudi Silalahi, Mendagri Mardiyanto, Menteri ESDM Purnomo Yusgihantoro, Menteri Perindustrian Fahmi Idris, Menhub Jusman Syafii Djamal, Menkes Siti Fadilah Supari, Ketua Wantimpres Ali Alatas, Emil Salim, Panglima TNI Djoko Santoso, KASAL Laksamana TNI Sumardjono, Ketua BPK Anwar Nasuton, serta dua Jubir Presiden Andi Mallarangeng dan Dino Patti Djalal.


Suharto dikebumikan

Peti jenazah Suharto dibawa ke dalam pesawat
Peti jenazah Suharto diterbangkan ke Solo



Mantan Presiden Suharto, yang wafat pada hari Minggu di usia 86 tahun, dimakamkan dalam upacara pemakaman kenegaraan.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi inspektur upacara pemakaman di pemakaman keluarga di Astana Giribangun di Karang Anyar, di dekat kota Solo.

Keluarga mantan presiden ini malam ini mengadakan doa bersama setelah upacara pemakaman kenegaraan dilangsungkan Senin siang.

Suharto, yang memerintah Indonesia selama 32 tahun dianggap sebagai pemimpin yang berhasil membangun Indonesia dan membawanya keluar dari kemiskinan.

Namun masa pemerintahan Suharto sarat dengan tuduhan korupsi, gaya pemerintahan yang represif dan pelanggaran hak azazi manusia berat.

Ratusan ribu orang yang dituduh sebagai pendukung Partai Komunis Indonesia (PKI) tewas sewaktu Suharto naik ke tampuk kekuasaan pada tahun 1966.

Suharto melepaskan jabatan setelah pemerintahnya dirongrong oleh aksi protes massa pada tahun 1998 dan dalam beberapa tahun terakhir ini, mantan jenderal itu menderita gangguan kesehatan, yang menjadi salah satu alasan mengapa dia tidak pernah dihadapkan ke pengadilan.

Pemakaman kenegaraan

Pada Senin pagi, jenazah mantan penguasa Orde Baru itu diterbangkan dari ibukota Jakarta ke Solo, Jawa Tengah.

SUHARTO
Lahir di Kemusuk, Juni 1921
Meraih kekuasaan tahun 1965 setelah menumpas PKI
Resmi menjabat sebagai presiden Maret 1967
Program pembangunan di tahun 1970-1980an memperbaiki standar kehidupan
Menduduki Timor Timur akhir 1975
Krisis moneter Asia tahun 1990an mengguncang ekonomi Indonesia
Lonjakan harga dan ketidakpuasan rakyat mendorong Suharto untuk mundur pada Mei 1998
Hakim memutuskan Suharto tidak cukup sehat untuk diadili dalam kasus korupsi tahun 2000

Prajurit dari empat angkatan mengusung peti jenazah mantan presiden kedua Indonesia itu sewaktu dibawa keluar dari kediamannya di Jalan Cendana untuk diterbangkan ke Solo.

Puluhan ribu warga masyarakat siang tadi berbondong-bondong menyaksikan prosesi pemakaman Suharto di Astana Giribangun, sekitar 35 kilometer sebelah timur-laut Solo, Jawa Tengah.

Jalan-jalan menuju lokasi pemakaman penuh sesak dengan orang-orang yang datang berjalan kaki, mengendarai sepeda motor maupun mobil serta angkutan lainnya.

Presiden Yudhoyono memulai upacara pemakaman kenegaraan di kompleks makam keluarga Suharto di Astana Giribangun, tidak lama setelah pukul 12.00 WIB.

"Upacara ini menunjukkan penghormatan bangsa dan negara atas jasa-jasa dan pengabdian almarhum," kata Presiden. "Seorang pejuang yang setia, prajurit yang sejati serta seorang negarawan yang terhormat."

Setelah pembacaan doa, para pelayat menaburkan bunga di makam Suharto.

Mantan presiden itu dimakamkan disamping istrinya, Siti Hartinah atau Ibu Tien, yang meninggal dunia pada tahun 1996.

Para pemimpin dari sekitar kawasan Asia Tenggara menghadiri pemakaman Suharto, termasuk Presiden Timor Leste Xanana Gusmao, wilayah yang direbut dan diduduki Indonesia di bawah pemerintahan Suharto sebelum mendapat kemerdekaan pada tahun 2002.

Dihormati dan dibenci

Suharto dibawa ke rumah sakit pada tanggal 4 Januari karena menderita gangguan pada jantung, paru-paru dan ginjal.

Suharto
Suharto memerintah Indonesia selama 32 tahun

Setelah selama tiga minggu kondisinya tidak menentu, pada hari Minggu (27/01), Suharto jatuh ke dalam koma dan wafat pada pukul 13.10 WIB, dengan dikelilingi oleh enam orang anaknya.

Reaksi atas kematiannya menunjukkan bahwa Suharto adalah tokoh yang dihargai tetapi juga dibenci, kata para wartawan.

Dutabesar AS di Jakarta, Cameron Hume, memuji Suharto sebagai "tokoh bersejarah" yang "berhasil mencapai pembangunan ekonomi yang menakjubkan", tetapi dia menambahkan bahwa "warisannya mungkin dibayangi oleh sejumlah kontroversi".

Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mengatakan baginya Suharto adalah "pemimpin yang hebat dan... seorang negarawan internasional", teman Malaysia dan sahabat pribadi.

Tetapi bagi lawan-lawan politik mantan presiden ini, kematiannya berarti peluang bagi proses peradilan tertutup rapat.

"Kematiannya adalah sebuah tragedi bagi semua korban kejahatannya, mereka tidak akan pernah mendapat keadilan," kata Budiman Sudjatmiko, mantan pegiat mahasiswa yang dulu dipenjara pada masa kekuasaan Suharto.

Brad Adams, direktur Asia kelompok Human Rights Watch yang berkantor pusat di New York, mengatakan Suharto "seorang diktator lain yang menghabiskan sisa hidupnya dalam kemewahan dan lolos dari jerat hukum".


Prajurit membawa foto mendiang Suharto dan karangan bunga

Mantan Presiden Suharto yang wafat pada usia 86 tahun dimakamkan dalam upacara kenegaraan di Astana Giribangun, Karang Anyar, Jawa Tengah.

Peti jenazah Suharto diusung oleh para prajurit

Prajurit dari empat angkatan mengusung peti jenazah mantan presiden yang memerintah Indonesia 32 tahun.

Warga Jakarta memadati rute jalan yang dilalui konvoi duka

Ribuan orang memadati jalan di Jakarta untuk menyaksikan konvoi yang membawa peti jenazah Suharto ke Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.

Warga melambaikan tangan untuk menyampaikan selamat jalan terakhir

Bagi banyak orang di Indonesia, pemerintahan Suharto - yang dikenal sebagai "bapak pembangunan" - membawa banyak kemajuan dan modernisasi.

Seorang pria menitikkan air mata ketika konvoi duka mendiang Suharto melintas

Beberapa orang menitikkan air mata - tetapi tidak semua menangisi kepergian Suharto. Sekitar setengah juta orang tewas dalam penumpasan PKI tahun 1960an.

Peti jenazah Pak Harto dibawa ke dalam pesawat untuk diterbangkan ke Solo

Setelah prosesi dari kediaman di Jalan Cendana, jenazah Suharto diterbangkan ke Solo untuk dimakamkan di kompleks makam keluarga.

Seorang wanita melampaikan tangan ketika pesawat meninggalkan Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma

Di saat pesawat yang membawa jenazah meninggalkan Lanud Halim, para pelayat melambaikan tangan untuk menyampaikan selamat jalan terakhir.


Warga Solo berbondong-bondong menyambut jenazah Suharto

Di Solo, ribuan orang menyambut kedatangan jenazah mantan presiden Suharto di bandar.

Mobil yang membawa jenazah mendiang mantan presiden Suharto

Suharto dimakamkan di kompleks makam keluarga di Astana Giribangun, di samping makam mendiang Ibu Tien, yang wafat pada tahun 1996.

Hutomo Mandala Putra dan Bambang Trihatmojo mendampingi peti jenazah Suharto

Keluarga termasuk putra Suharto, Hutomo Mandala Putra dan Bambang Trihatmojo mendampingi peti jenazah ayah mereka.


WASSALAM

RACHMAD YULIADI NASIR
rachmad_poltektk93 at yahoo dot com

www.sabangfreeport.blogspot.com
www.rachmadpoltektk93.blogspot.com